Selasa, 14 April 2009

Chengdu

KOMPAS, Selasa, 14 April 2009 04:13 WIB
Ran Yusheng, lelaki berusia 81 tahun dari Chengdu, China, mengaku sungguh tak ingin menghentikan kebiasaannya membuat ”kutang sesuai pemakai”. Ya, kutangnya customized, dibuat sesuai ukuran pemakai. Maka dari itu,
ia harus melihat dan mengukur bra pelanggan dengan meteran, sebelum akhirnya membuatkan kutang pesanan. Di tahun 40-an, Ran Yusheng mengaku banjir pesanan, bahkan mampu membuka toko kutang di jantung kota Beijing. Namun, seiring perkembangan zaman, menurut Reuters Jumat (10/4), kutang-kutang Ran Yusheng yang terbuat dari kain warna-warni pun tergusur oleh bra-bra modern yang lebih menggiurkan modelnya. Maka, kalau dulu Ran menjahit di tokonya yang laris di pusat kota, kini ia cukup menjahit di sudut tangga, di depan apartemennya. Berkarung-karung kain aneka warna, dua gunting, serta sebuah mesin jahit adalah modal usaha kutangnya. Pelanggannya? Wanita-wanita paruh baya, usia 40 hingga 50 tahunan. Menurut menantunya, Zhou Zibi, wanita-wanita muda enggak tertarik pakai kutang bikinan Ran Yusheng. Selain ketinggalan zaman, modelnya pun kurang seksi.

Tidak ada komentar: