KOMPAS, Selasa, 21 April 2009 03:37 WIB
Mississippi - Seorang wanita Mississippi yang ditembak kepalanya oleh suami sendiri tak hanya berhasil selamat dari maut, tetapi juga mengagetkan polisi yang menolongnya, Jumat pekan lalu.
Tammy Sexton (47) memang harus mendekam di rumah sakit selama tiga hari setelah sang suami membunuh dirinya sendiri setelah menembak kepala sang istri. Sebuah peluru tepat mengenai dahinya, menembus tengkorak, dan tembus melalui belakang kepalanya, demikian menurut keterangan polisi. Petugas polisi Mississippi langsung menuju lokasi segera setelah mendapat laporan dari saudara kedua pasangan itu bahwa telah terjadi aksi penembakan. Kalau toh masih hidup, kata Sheriff Jackson County, Mississippi, hal itu sebuah keajaiban. Sang istri tengah berbaring di tempat tidur ketika si suami menembak sang istri. Kemudian ia pergi ke belakang rumah dan menembak dirinya sendiri. Ketika seorang petugas tiba di rumah kejadian, petugas itu disalami oleh sang istri yang tertembak pistol berkaliber 380. Perempuan itu malah bertanya, apa yang terjadi? Perempuan itu tampak memegang sobekan kain di kepalanya. Beberapa saat kemudian malah menyuguhi si petugas secangkir teh. Menurut dr Patrick Pritchard, asisten profesor bedah di University Alabama-Birmingham, memang ada ruang di otak yang bisa ditembus peluru sekalipun tanpa mengalami kerusakan berarti. Akan tetapi, kejadian seperti ini sungguh jarang.
New York - Seorang hakim pengadilan New York, Sabtu (18/4), meluluskan permintaan seorang perempuan untuk mengambil sperma kekasihnya yang meninggal beberapa jam sebelumnya. Lantaran Gisela Marrero, kekasih Johnny Quintana (31), lelaki yang tewas karena serangan jantung, ingin punya anak kedua dari almarhum. Sperma secara medis masih dianggap segar sampai 36 jam setelah kematian. Sementara itu, fatwa pengadilan diperlukan lantaran Quintana dan Marrero tidak menikah. Jaksa di Bronx, New York, itu pun mengatakan ya kepada Gisela Marrero hanya empat jam sebelum ”deadline” kesegaran sperma kekasihnya. Begitu hakim mengizinkan melalui putusan pengadilan, petugas bank sperma pun bergegas ke Jacobi Medical Center, tempat jenazah Quintana disemayamkan. Marrero sudah lebih dulu punya anak pertama dengan Quintana yang kini sudah berusia dua tahun.
New York - Seorang hakim pengadilan New York, Sabtu (18/4), meluluskan permintaan seorang perempuan untuk mengambil sperma kekasihnya yang meninggal beberapa jam sebelumnya. Lantaran Gisela Marrero, kekasih Johnny Quintana (31), lelaki yang tewas karena serangan jantung, ingin punya anak kedua dari almarhum. Sperma secara medis masih dianggap segar sampai 36 jam setelah kematian. Sementara itu, fatwa pengadilan diperlukan lantaran Quintana dan Marrero tidak menikah. Jaksa di Bronx, New York, itu pun mengatakan ya kepada Gisela Marrero hanya empat jam sebelum ”deadline” kesegaran sperma kekasihnya. Begitu hakim mengizinkan melalui putusan pengadilan, petugas bank sperma pun bergegas ke Jacobi Medical Center, tempat jenazah Quintana disemayamkan. Marrero sudah lebih dulu punya anak pertama dengan Quintana yang kini sudah berusia dua tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar