Kamis, 29 Januari 2009

Perayaan - Misa Inkulturasi Tahun Baru Imlek

KOMPAS, Rabu, 28 Januari 2009 14:27 WIB
Tahun Baru Imlek di Semarang tidak saja dirayakan di klenteng- klenteng, tetapi juga di gereja. Umat Katolik Gereja "Hati Kudus Yesus" di kawasan perumahan Tanah Mas, Kota Semarang, Senin (26/1) malam, menyelenggarakan Misa Inkulturasi Tahun Baru Imlek untuk turut merayakan Tahun Baru 2560 Imlek.


Misa tersebut dipersembahkan Romo Aloys Budi Purnomo Pr (Kepala Paroki "Hati Kudus Yesus" Tanah Mas) didampingi Romo EG Willem Pau Pr dan Romo AG Luhur Prihadi Pr. Ketiga pastor/romo tersebut mengenakan jubah berwarna merah serta kopiah model zaman Manchu yang berekor rambut kuncir (taocang).

Umat yang datang melebihi jumlah biasanya sehingga panitia menambah tempat duduk dari bangku-bangku plastik. Sebagian besar umat mengenakan baju dan gaun merah.

Gedung gereja pun dihias dengan pernik-pernik Imlek berwarna merah, mulai dari lampion hingga replika pohon keberuntungan yang ranting-rantingnya digantungi sejumlah angpau. Di muka altar dipasang tiga batang hio wangi yang besar yang melambangkan Tritunggal Maha Kudus.

Kor yang personelnya berpakaian serba merah mengiringi perayaan misa ini dengan lagu-lagu rohani berirama Mandarin, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Mandarin.

"Orang Katolik tidak dilarang merayakan Tahun Baru Imlek asalkan tidak memindahkan keseluruhan kelenteng ke dalam gereja," kata Romo Budi dalam khotbahnya. Dia mengatakan, pada Tahun Baru Sura yang lalu Gereja Hati Kudus Yesus Tanah Mas merayakannya dalam misa inkulturasi, lengkap dengan pakaian adat Jawa dan menggunakan bahasa Jawa.

Romo Budi mengatakan, dalam iman Kristiani, Tahun Baru Imlek memuat nilai iman yang mirip dengan praktik Paskah dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian baru, meski konteks dan teologinya sangat berbeda.

Seusai penerimaan komuni, tampil tokoh berpakaian tokoh legenda Chai Shen Ye (dewa kekayaan) yang didampingi Romo Budi membagi- bagikan angpau kepada anak-anak. Seusai misa, umat mendapatkan bingkisan berisi sebuah jeruk dan sebuah kue keranjang. (SN Wargatjie, wartawan tinggal di Semarang)

Tidak ada komentar: