Sabtu, 07 Februari 2009

Jalan-jalan - Nostalgia Lontong Capgomeh

KOMPAS, Sabtu, 7 Februari 2009 01:10 WIB Oleh: Iwan Santosa dan Soelastri Soekirno
Lontong capgomeh yang ditawarkan oleh Rumah Makan Sate Khas Senayan, Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Jumat (6/2). Makanan tersebut ditawarkan kepada pelanggan dalam rangka memeriahkan peringatan Tahun Baru Imlek.

Perayaan Capgomeh pada Senin (9/2) nanti mengingatkan kepada lontong capgomeh, salah satu jenis masakan peranakan dengan bumbu khas. Setelah menikmati kemeriahan atraksi Capgomeh, mari kita bernostalgia dengan bersantap lontong sayur bercita rasa lezat itu.
Harus diakui tak mudah mencari lontong atau di Jakarta disebut ketupat capgomeh. Salah satu restoran penyedia menu lontong capgomeh adalah Restoran Sate Khas Senayan, yang memiliki 20 cabang di seantero Jakarta. Rumah makan lainnya adalah Restoran Miranda yang dulu dikenal dengan nama Tan Goei di Menteng, Jakarta Pusat.
Atau, mau mencoba kelas warung? Cobalah ketupat capgomeh ala kaki lima di Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, di samping gedung Gloria. Di sana ada dua penjual ketupat capgomeh, salah satu di antaranya amat tersohor, yakni Ketupat Gloria 65.
Sinolog Myra Sidharta mengatakan, menu khas peranakan itu sebetulnya merupakan adaptasi menu asli tanah Jawa, ditambah bumbu ala Tionghoa.
”Kemungkinan awal mula muncul saat orang peranakan sibuk sewaktu perayaan Imlek dan Capgomeh sehingga mereka menerima menu kupat sayur yang dimodifikasi menjadi lontong sayur. Lontong sayur selanjutnya menjadi menu lontong capgomeh,” kata Myra.
Dia mencontohkan, di Tegal tahun 1985, ada Mbok Jawa penjaja lontong capgomeh di dekat kelenteng. Lontong capgomeh berkembang pesat di sekitar Semarang dan Surabaya.
Myra mengingatkan, orang peranakan lebih mencintai makanan lokal. Sedangkan golongan Totok lebih menyukai masakan Tionghoa. Golongan Tionghoa berpendidikan Barat memilih masakan Belanda atau Eropa.
Menu lontong atau ketupat capgomeh di tiap daerah di Pulau Jawa tersedia dengan aneka versi. Di Jakarta, masakan ini terdiri dari irisan ketupat atau lontong dengan sayur dari irisan labu siam dipadu buncis, opor ayam, tahu-tempe, kentang kuah bumbu kari, dan kari ayam.
Sebagai pelengkap, di atas ketupat capgomeh ditaruh sambal godok atau rebus yang terdiri dari irisan cabai merah, petai, dan ebi, seperti yang disajikan ketupat capgomeh Gloria.
Di banyak tempat di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, sambal godok diganti dengan bahan lain. Di Malang dan Surabaya, misalnya, diganti bumbu dari petis. Di Madiun, Solo, Yogyakarta, dan wilayah sekitarnya, di atas lontong dan aneka lauknya ditaburi bubuk kedelai yang dicampur garam. Rasa masakan itu, paduan rasa gurih, sedikit asin, ditambah dengan rasa manis.
Lontong gedongan
Trade mark lontong capgomeh menjelang perayaan Capgomeh kali ini diangkat oleh Restoran Sate Khas Senayan. Resto tersebut menghidangkan lontong unik kelas menengah atas dengan rasa rumahan.
Menu itu disajikan sejak tahun 1974 dan mengalami peningkatan omzet seiring ”renaissance” budaya Tionghoa dan peranakan yang dilakukan Gus Dur sejak tahun 2001.
Koordinator operasional Restoran Sate Khas Senayan Vincentius Krisnata menjelaskan, lontong capgomeh sekarang tidak hanya menjadi favorit menjelang Tahun Baru Imlek dan perayaan Capgomeh, tetapi juga sepanjang tahun. Khusus untuk perayaan Capgomeh nanti, resto ini menyediakan menu khusus lontong capgomeh Imlek.
”Resep masakan ini merupakan tradisi keluarga milik Nyonya Budi, pendiri restoran yang berasal dari Kudus, Jawa Tengah,” kata Vincentius.
Sajian lontong capgomeh ala Sate Khas Senayan terdiri dari lontong, ayam opor, tahu bacem, telur, dan seperdelapan potong ayam. Bubuk kedelai menjadi salah satu kunci penyedap masakan. Harga seporsi lontong lengkap Rp 25.000 dan lontong capgomeh spesial Imlek Rp 34.000.
Adapun pasangan Murdi Ernianti (Erni)-Soedjono Tjandra yang menjadi penerus Ketupat Gloria 65 tetap menjaga cita rasa ketupat buatan almarhum Ny Kartika Tjandra. Soedjono Tjandra menceritakan, ibunya asli warga China Benteng Tangerang.
Sang ibu memulai menjual ketupat capgomeh sejak 40 tahun lalu dan terus berkembang hingga kini dengan tiga cabang, semua di Jakarta.
Erni mengatakan, opor ayam hanya dibuat dari ayam kampung. Ini untuk menjaga cita rasanya. Warung ketupat Gloria buka mulai pukul 09.00 sampai pukul 19.00 dengan harga mulai Rp 13.000 per porsi.

Tidak ada komentar: